Penerjunan Mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada Periode III 2019 di Gulurejo
Penerjunan Mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada Periode III 2019 di Gulurejo
Pada hari Selasa, 8 Oktober 2019 Universitas Gadjah Mada (UGM) menerjunkan tim KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) ke Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim KKN-PPM yang dibagi menjadi dua unit, YO-137 dan YO-138 beranggotakan 50 orang mahasiswa UGM yang terbagi dalam 3 kluster (Medika, Soshum, dan Saintek), 8 mahasiswa elektif internasional asal Jepang, 2 mahasiswa internasional asal Norwegia, 2 mahasiswa internasional asal Prancis, dan 1 mahasiswa internasional asal Jerman. Tim KKN-PPM UGM diterjunkan ke 2 (dua) desa di Kecamatan Lendah, yaitu desa Gulurejo (unit YO-137) dan desa Ngentakrejo (unit YO-138).
Pada tiap desa mahasiswa ditempatkan di empat pedukuhan dan tinggal di rumah Dukuh. Mahasiswa yang ada di Desa Gulurejo ditempatkan di Padukuhan Sumurmuling, Kragilan, Banarejo dan Klipuh, sedangkan mahasiswa yang ada di Desa Ngentakrejo ditempatkan di Padukuhan Kasihan, Sembungan, Pereng, dan Bendo. Upacara penerjunan dimulai di Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) UGM pukul 08.00 WIB, dilanjutkan pemberangkatan ke lokasi. Tim KKN-PPM UGM mencapai kantor kecamatan Lendah pukul 10.00 WIB, diterima langsung oleh Camat Lendah Bapak Sutrisna, S.Sos didampingi oleh Kepala Seksi Kemasyarakatan Desa Gulurejo dan Ngentakrejo. Pada penerimaan disampaikan masalah-masalah yang dapat diangkat menjadi program KKN, di antaranya stunting, pengolahan limbah rumah tangga dan limbah industri, pemanfaatan lahan yang belum optimal, pengadaan tempat sampah, dan pengentasan kemiskinan. Setelah penyambutan, tim KKN-PPM UGM diarahkan menuju desa masing-masing.
Tim KKN-PPM UGM mengusung tema “Pengembangan Desa Hijau Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo” dengan fokus penghijauan dan permasalahan kesehatan di sekitar desa. Di desa Gulurejo, tim KKN-PPM UGM disambut oleh Bapak Kepala Desa, yaitu Bapak Sarjidi. Dalam acara penyambutan tersebut, Bapak Sarjidi mengungkapkan, “Hendaknya program yang dibuat mahasiswa sejalan dengan program yang sudah ada atau sedang berjalan di desa, sehingga pada pelaksanaannya masyarakat akan lebih antusias.”
Bapak Sarjidi juga menyampaikan permasalahan-permasalahan yang banyak dijumpai di desa Gulurejo, seperti lahan kosong yang belum dimanfaatkan oleh warga, manajemen limbah keluarga yang kurang baik, dan air tanah yang keruh karena kapur. “Efektivitas dan kualitas program adalah prioritas utama, bukan kuantitas program.” demikian pesan dari Bapak Sarjidi. Pada akhir acara, Sekretaris Desa Bapak Wahyu Widayat, ST menambahkan “Kami harap program yang dibuat oleh mahasiswa dapat terselesaikan dengan baik sampai akhir masa tinggal, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan mahasiswa tidak memiliki tanggungan kegiatan kepada warga masyarakat.”
Ari Wibowo
05 Juli 2022 09:48:15
Maju terus batiknya Gulurej0...