Eco-Green Batik Gulurejo
Gulurejo – Kamis (18-07-2019) Batik dengan pewarna alami adalah salah satu pilihan dari beberapa pilihan pewarnaan batik. Teknik membatik dengan pewarna alam tidak jauh berbeda dengan produk batik pewarna sintetis. Dalam rangka mewujudkan batik ramah lingkungan atau batik eco-green, Rojimin selaku pengusaha batik, pemilik Anugrah Batik memilih lebih menekankan pada pewarna alam untuk produk-produk batiknya, dengan menggunakan teknik batik tulis pada tiap produk batik miliknya. Anugrah Batik merupakan salah satu dari sekian banyak usaha kerajinan batik dengan teknik pewarnaan menggunakan bahan-bahan dari alam. Usaha ini beralamat di Dusun Gegulu, RT 25 RW 12, Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DI.Yogyakarta.
“Bahan-bahan pewarnaan batik meliputi kulit jolawe, kulit kayu mahoni, kulit kayu tingi, kayu jambal, kayu tegeran, kayu secang, dan daun tom indigovera. Penggunaan penguat warna tidak lepas dari bahan-bahan alam yang mudah dijumpai yakni menggunakan batu gamping, tunjung dan tawas” kata Rojimin.”Selanjutnya, dari hasil pewarnaan alam dan penguatan warna itu menghasilkan warna klasik seperti coklat, coklat kekuningan, biru kehijauan, merah kecoklatan dan warna hitam.” Demikian disampaikan Rojimin dalam wawancara singkatnya tentang batik pewarna alam miliknya.
Motif unggulan dan kekhasan dari batik warna alam tak lepas dari unsur harmoni alam seperti motif batik bentuk daun talas, daun papaya, daun gembili, teratai, motif pulau-pulau, motif kukilo asmoro dan motif-motif alam yang lain. Selain identik pada gambar-gambar motif klasik tradisional, pewarnaan alam juga sangat indah dengan penggunaan motif kolaboratif seperti parang rusak, sogan, parang barong, bunga-bunga, nitik, gurdo, tumpal, sekar jagad dan motif lain yang diinginkan oleh peminat batik.
Rojimin sebagai pemilik Anugrah Batik memulai usahanya sejak beberapa puluh tahun lalu. Kegigihan, kesabaran dan keuletannya dalam memproduksi batik warna alam mampu menghasilkan produk-produk batik yang bernilai jual tinggi, satu lembar kain batik bisa mencapai harga kisaran Rp 1.000.000, per lembarnya, tergantung kerumitan dan ragam warna yang diinginkan. Harapannya, batik pewarna alam ini jg dapat bersaing dengan jenis batik pewarna sintetis.
Eco-Green Batik, back to nature. Batik Warna Alam merupakan sumber kekuatan batik ramah lingkungan kembali kepada alam. (Wd/07)
Ari Wibowo
05 Juli 2022 09:48:15
Maju terus batiknya Gulurej0...