Kemendag: Indonesia Akan Tingkatkan Ekspor di 2021
[KBR|Warita Desa] Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perdagangan berupaya meningkatkan ekspor di Tahun 2021. Upaya itu, salah satunya dengan aktif mencari peluang memulihkan dan mgneningkatkan kinerja perdagangan.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kontraksi volume perdagangan barang dan jasa dunia sebesar minus 9,61 persen di Tahun 2020.
"Data yang kami terima per Desember kemarin 2020, sepanjang tahun itu Indonesia mengalami surplus dalam neraca perdagangannya 21,7 miliar US dollar. Dengan pemahaman nilai ekspor lebih besar daripada impor. Kita harus mencari sesuatu yang menurut saya kita harus ambil sesuatu yang positif dari itu. Walaupun kita ketahui bersama mungkin itu salah satu faktornya disebabkan karena nilai impor yang menurun. Tetapi kita pikir kita memang, semua pihak ya tidak hanya Kemendag, akan mencoba melihat situasi atau kondisi neraca perdagangan yang surplus ini sebagai sesuatu yang bisa kita petik nilai positifnya," ujar Jerry saat Research Talk di Jakarta, Selasa (09/02/21).
Jerry juga menyebut, realisasi ekspor Indonesia cukup baik di Tahun 2020.
"Misalnya, realisasi ekspor nonmigas yang mencapai 95,06 persen atau USD154,99 miliar, dari target yang ditetapkan sebesar USD 163,05 miliar," jelasnya.
Selain itu, kata Jerry, Presiden Jokowi telah memandatkan Kemendag untuk mendorong nilai ekspor yang lebih besar di tahun 2021. Dorongan itu, melalui tiga arahan kebijakannya.
Pertama, menjaga stabilitas harga terutama inflasi. Kedua, membantu pelaku UKM perdagangan agar dapat masuk ke dalam pasar ekspor termasuk memperbaiki struktur kerja dengan Balai Latihan Ekspor. Dan ketiga mendorong Indonesia menembus pasar non tradisional melalui perjanjian kerja sama atau kemitraan.
"Bagaimana Indonesia bisa menembus pasar di luar dengan cara kita meningkatkan, merealisasikan dan mengeksekusi perdagangan atau perundingan perdagangan internasional. Selain itu juga mencari nilai tambah dari yang tadinya mengekspor barang mentah kemudian diolah menjadi barang jadi baru diekspor," tegasnya.
Selesaikan 11 Perjanjian Perdagangan di 2021
Jerry Sambuaga menambahkan, Kementerian Perdagangan juga akan berencana menyelesaikan 11 perjanjian dagang (trade agreement) di Tahun 2021.
Ia menyebut, semua perjanjian dagang itu dalam proses pembahasan dan negosiasi.
"Yang saya secara langsung mensupervisi adalah tentang kita dengan CEPA, Indonesia dengan Uni Eropa, Indonesia-EU CEPA. Ini sebetulnya kami targetkan selesaikan tahun 2020. Cuma karena pandemi, Covid-19, dan ada sedikit delay dalam proses negosiasinya. Sehingga itu kita harapkan bisa selesai di Tahun 2021. Dan tidak hanya EU CEPA sebetulnya yang kita coba targetkan. Ada sekitar 11 ya. Dan saya pikir sekitar 11 sudah green light dan sudah mengalami progress yang sangat signifikan ya. Sehingga mungkin di pertengahan tahun kita bisa selesaikan setengahnya dari 11 yang kita targetkan," jelasnya.
Jerry Sambuaga optimistis, 11 perjanjian dagang akan diselesaikan tahun ini.
"Bahkan, bisa melebihi target tersebut," katanya.
Jerry beralasan, perjanjian dagang seperti Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), sudah diinisiasi sejak tahun 2019 lalu.
Jerry juga yakin, perjanjian ekspor Indonesia dengan negara lain akan mendorong ekspor produk Indonesia ke pasar luar negeri. Sembari menggencarkan sosialisasi perjanjian dagang.
"Ini yang perlu disampaikan ke publik secara detail apa manfaatnya, sehingga perjanjian dagang yang sudah diusahakan itu manfaatnya dirasakan langsung oleh pengusaha," tegasnya.
Berikut sebelas perjanjian yang ditargetkan rampung hingga akhir tahun ini yaitu:
1. Indonesia-European Union CEPA
2. Indonesia-Turkey CEPA
3. Indonesia-Pakistan TIGA (Trade in Goods Agreement atau peningkatan dari PTA)
4. Indonesia-Bangladesh PTA
5. Indonesia-Tunisia PTA
6. Indonesia-Iran PTA
7. Indonesia-Mauritius PTA
8. Indonesia-Morocco PTA
9. Asean Economic Community (AEC)
10. Review ASEAN-India FTA (AIFTA)
11. Review ASEAN-Australia-New Zealeand ETA
Oleh : Sadida Hafsyah
Editor: Kurniati Syahdan
Ari Wibowo
05 Juli 2022 09:48:15
Maju terus batiknya Gulurej0...