GEMPAR : Sosialisasi Pembuatan Kompos Organik dan Penyerahan Bibit Tanaman KKN UGM
Gulurejo- Masa pandemi COVID-19 sangat berdampak buruk bagi ketahanan pangan rumah tangga masyarakat Indonesia, terutama bagi yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tingkat penghasilan rendah. Untuk tetap menjaga keluarga kita dari dampak krisis ketahanan pangan berkelanjutan tersebut, dapat dilakukan dengan menggalakan gerakan family farming. Gerakan family farming dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan atau tempat untuk bertani.
Apabila lahan pekarangan rumah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menanam sayur-sayuran maka hal tersebut dapat menjadi salah satu solusi permasalahan krisis ketahanan pangan pada masa pandemic Covid – 19, dimana dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli bahan sayuran. Oleh karena itu, strategi baru yang perlu dikembangkan dalam pemenuhan kebutuhan pangan, diantaranya dapat dilakukan melalui pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan untuk bertani sayuran secara mandiri pada masing-masing keluarga.
Pemanfaatan Sampah Anorganik juga dapat digunakan untuk mendukung Gerakan Family Farming atau Gempar ( Gerakan Menanam Tanaman Pangan di Pekarangan). Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non- hayati adalah sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk, merupakan sampah yang tersusun dari senyawa non-organik yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Contohnya adalah botol gelas, plastik, tas plastik, kaleng, dan logam.
Sampah Anorganik seperti Botol Plastik dan Kaleng dapat dimaanfaatkan sebagai media tanam. Sampah Botol Plastik atau Kaleng dapat digunakan untuk media Veltikultur ataupun Hidroponik.
Memasuki minggu ke-6 pelaksanaan KKN-PPM UGM (Periode 4 Tahun 2020) yang dilaksanakan secara daring di Desa Gulurejo, mahasiswa KKN-PPM UGM Sub Unit Sumurmuling pada hari Minggu, 31 Januari 2021 melakukan penyerahan beberapa Output Program KKN yang telah dilaksanakan ke Padukuhan Sumurmuling. Kegiatan penyerahan Output Program KKN diwakilkan oleh Ibu Sugiyem selaku Dukuh Sumurmuling dan juga didampingi oleh Bapak Didik Fianta selaku Kamituwa Kalurahan Gulurejo, Bapak Budiman selaku Babinsa Kalurahan Gulurejo dan beberapa perwakilan warga Padukuhan Sumurmuling.
Output program KKN yang diserahkan antara lain yaitu kumpulan booklet dan poster program KKN, bantuan bibit sayuran (cabai dan terong) bagi warga Padukuhan Sumurmuling, alat pembuatan pupuk organik TAKAKURA dan profil serta peta administrasi Padukuhan Sumurmuling. Selain penyerahan output program-program KKN, mahasiswa juga sedikit mensosialisasikan beberapa program KKN yang telah dilaksanakan kepada Dukuh dan beberapa perwakilan warga Dusun Sumurmuling dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Program yang disosialisasikan antara lain mengenai gerakan menanam sayuran di pekarangan selama masa pandemi demi menjaga ketahanan pangan keluarga, pemilahan sampah rumah tangga serta pemanfaatan sampah organik untuk membuat pupuk TAKAKURA dan koperasi berbasis solidaritas warga/petani desa. Mahasiswa KKN-PPM UGM Sub Unit Sumurmuling berharap warga masyarakat dapat mendapatkan manfaat dan ilmu baru dari beberapa program yang telah dilaksanakan.
Ari Wibowo
05 Juli 2022 09:48:15
Maju terus batiknya Gulurej0...